Kamis, 15 Desember 2011

Sebuah Puisi Perpisahan Sang Mantan Presiden

Sebenarnya ini bukan tentang kmatianmu, ,bkan itu. Karena,aq tahu bhwa smua yang ada pasti menjadi tiada pd akhrx. ,dan kmatian adalah sesuatu yang pasti, ,dan kali ini adalah giliranmu untk pergi. ,aq tahu itu. .

Tapi yang membuatq tersentak sdemikian hebat,adlah kenyataan bhwa kmatian bnar2 dapat memutuskan kbhagiaan dlm dri se2org skejap saja, ,lalu rasax mampu membuatq menjadi nelangsa stengah mati. ,hatiq seperti tak dtmpatx. ,dan tbuhq serasa kosong mlompong, ,hlang hati. .


Kau tahu syang, ,rasax seperti angin yang tiba2 hilang berganti kemarau gersang. .Pada air mata yang jatuh kali ini, ,aq selipkan slam perpisahan panjang. ,pd kesetiaan yang telah kau ukir. ,pada kenangan pahit manis selama kau ada. ,aq bukan hendak mengeluh. ,tapi rasax terlalu sebentar kau dsini. .


Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu sayang. ,menjadikan aq kekasih yang baik mana mungkin aq stia pdahal memang kecenderunganq adalah mendua. ,tapi kau ajarkan aku kesetiaan sehin9ga aq setia. ,kau ajarkan aq arti cinta sehin9ga aq mampu mencintaimu seperti ini. .


Selamat jalan. .
Kau dari-Nya, ,dan
Kau kembali pada-Nya
Kau dlu tiada untkq. ,dan
sekarang kembli tiada. .

Slamat jalan sayang.0.


Clon bidadari surgaq. . .


"sebuah puisi perpisahan dari bpk BJ.Habibie untk almarhumah ibu Ainun Habibie"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar